Perundingan Roem - Royen Versi I
Unknown
Oktober 09, 2011
0 Comments
Perundingan Roem – Royen
Perundingan ini dimulai pada tanggal 14 April 1949, namun perundingan ini mengalami banyak kemcetan, sehingga baru mencapai kesepakatan pada tanggal 7 Mei 1949. Perundinga ini berlangsung di Hotel Des Indes, Jakarta.
Latar belkang diadakannya perundingan ini adalah :
Ø Serangan tentara Belanda ke Yogyakarta dan penahanan kembali para pemimpin Republik Indonesia yang mendapatkan kecamanan dari dunia Internasional.
Ø Semenatara itu selama Agresi Militer II Belanda melancarkan propaganda bahwa TNI sudah hancur. Propaganda itu dapat dibuyarkan oleh serangan scara terorganisasi ke Ibukota Yogykarta.
Serangan itu berhasil membuktikan bahwa TNI masih ada. Serangan itulah yang dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret 1949. Salah satu dampak dari Serangan Umum 1 Maret adalah mengubah sikap Amerika Serikat untuk berbalik menekan Belanda. Pihak Amerika Serikat terus mendesak Belanda untuk segra melakukan perundingan dengan Indonesia. Akhirnya, terjadilah perundingan Roem – Royen.
Perundingan ini dihadiri oleh pihak Indonesia dan Belanda. Wakil dari pihak Indonesia yaitu Mr. Moh Roem selaku ketua Delegasi Indonesia dan wakil dari pihak Belanda yaitu Dr. Van Royen, selaku ketua Delegasi Belanda.
Isi perundingan ini adalah :
@ Pernyataan dari Indonesia
û Perintah kepada TNI untuk menghentikan perang gerilya.
û Bekerja sama mengendalikan perdamaian, ketertiban, dan keamanan.
û Turut serta daalm KMB di Den Haag, Belanda, untuk mempercepat pengakuan kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat secara lengkap dan tanpa syarat.
@ Pernyataan Belanda
û Menyetujui pemulihan pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta
û Menjamin penghentian operasi militer dan pembebasan semua tahanan politik.
û Menyetujui Republik Indonesia sebagai negara bagian dalam Negara Indonesia Serikat.
û Berusaha sungguh-sungguh menyelenggarakan KMB di Den Haag.
Hasil dari perundingan Roem – Royen ini adalah :
Ð Tanggal 29 Juni 1949, pasukan Belanda ditarik mundur dari Yogyakarta. Sebaliknya anggota TNI mulai memasuki kembali Yogyakarta.
Ð Pada tanggal 6 Juli 1949, presiden Soekarno dan Moh. Hatta beserta beberapa pejabat lain kembali ke ibukota RI di Yogyakarta.